Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa Charles Darwin keliru tentang pembentukan dan evolusi atol karang (terumbu karang yang berbentuk seperti cincin). Dalam teorinya, Darwin mengungkapkan atol karang terbentuk ketika sebuah pulau mulai tenggelam di bawah permukaan laut.
(Karang "Atoll" Taman Nasional Takabonarate)
Bapak Teori Evolusi ini menyimpulkan bahwa besar kemungkinan mereka membentang ke arah sumber cahaya matahari, sedangkan pulau tempat bermukimnya perlahan membuat jalan ke bawah permukaan laut.
Selain itu, Darwin juga menyatakan bahwa atol tersebut memiliki ketebalan hingga beberapa ribu kaki. Namun, ilmuwan masa kini mengatakan bahwa pulau yang tenggelam ke dasar bawah laut bukanlah satu-satunya pembentuk atol karang.
Sebaliknya, perubahan permukaan dan suhu laut dipengaruhi oleh siklus glasial (zaman dimana suhu di permukaan bumi menjadi menurun dan mengakibatkan seluruh permukaan bumi tertutupi es) yang menjadi penyebab utama pembentukan atol karang.
Sebagian besar teori Darwin memang benar dan cukup menakjubkan. Namun, untuk kali ini teori tersebut bisa dipastikan meleset. Mungkin Darwin saat itu belum mengetahui siklus glasial yang ada pada permukaan laut. Hal ini disampaikan ahli geologi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, Taylor Perron.
Ia juga menjelaskan sebagaian proses tenggelamnya pulau-pulau hingga menjadi terumbu karang dalam beberapa juta tahun terakhir dipengaruhi oleh siklus glasial tersebut. Dengan demikian, investigasi yang dilakukan oleh Charles Darwin pada 1842 meleset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar