Pemerintah Kota Semarang saat ini tengah mengembangkan kelurahan ramah lingkungan yang peduli dengan pengolahan dan pembuatan kompos serta pembentukan bank sampah. Saat ini sudah ada 48 kelurahan ramah lingkungan yang tersebar di 16 kecamatan se-Kota Semarang. ini dikatakan Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Semarang, Gunawan Wicaksono.
Gunawan mengatakan setiap tahun, dari 16 kecamatan mengusulkan satu kelurahan ramah lingkungan sehingga sejak tahun 2010 hingga 2012 tercatat ada 48 daerah. Penetapan kelurahan ramah lingkungan tersebut menjadikan pertumbuhan bank sampah dalam tiga tahun terakhir ada di lima daerah di antaranya di Krobokan, Jomblang, Palebon, dan Sampangan.
Bank sampah tersebut, lanjut Gunawan, mendorong pengelolaan sampah di tingkat masyarakat seperti pemisahan sampah organik dan nonorganik sehingga dapat mengurangi sampah yang dikirim ke TPA. Untuk pengolahan sampah di tingkat masyarakat saat ini mencapai 19 persen dari total volume sampah.
Syarat sebagai Kota Adipura di antaranya pengolahan sampah minimal 7 persen dan Semarang bisa mencapai 19 persen. Gunawan menambahkan bahwa Pemkot Semarang menargetkan untuk pengolahan sampah di tingkat masyarakat bisa 30 persen.
Jika dilihat dari kelompok masyarakat pengolahan sampah tercatat sudah ada di 50 kelurahan.
Untuk mengejar peningkatan pengolahan sampah tersebut, Pemkot Semarang terus mendorong ke masyarakat dengan memberikan pelatihan, alat pembuatan kompos, pemberian bantuan tong sampah, hingga lomba antarkelurahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar