Berkembang dengan Memperhatikan Lingkungan

Isu lingkungan bukanlah isu baru dalam hidup bermasyarakat, namun tidak sedikit tanda tanya yang bermunculan dalam masyakat untuk merespon isu-isu tersebut. Lingkungan baik dalam makna alam, maupun keadaan sosial, dan ekonomi, secara isadari maupun tidak memiliki suatu keterikatan yang cukup erat, dimana manusia sebagai masyarakat sosial akansaling mempengaruhi satu sama lain yang akan berdampak pada perubahan pada lingkungan, baik itu alam, keadaan sosial, serta ekonomi yang ada disekitarnya. Konsep “Sustainability Development” terbentuk atas dasar ini, dimana aspek-aspek tersebut merupakan asset bagi generasi mendatang dalam menjalani kehidupan, sehingga perlunya ada rasa kepedulian oleh generasi saat ini.




Salah satu isu yang sangat rentan saat ini adalah isu lingkungan dalam artian alam sebagai tempat naungan masyarakat. Telah banyak masyarakat yang menyadari permasalahan ini dan emilik inisiatif untuk berkontribusi untuk menjawab permasalahan tersebut, baik secara individu maupun dalam suatu wadah organisasi. Salah satu dari bagian masyarakat yang memiliki keperdulian terhadap lingkungan tersebut adalah “Greeneration Indonesia”. Sebagai salah satu perusahaan yang dilandaskan pada keperdulian terhadap lingkungan ini “Greeneration Indonesia”, dengan jargon mereka “Green attitude, Green Environment” ini memfokuskan aktivitas mereka dengan berpegang pada konsep pelestarian lingkungan.

Dengan bentuk perusahaan yang dikenal dengan istilah Social Enterprise ini, yang terbentuk dari suatu wacana antara pemerhati lingkungan, mereka melandaskan aktivitas pada konsep yang mereka bentuk, yaitu R.E.A.C.T.S, yaitu Reseach and and Educate, Act and Campaign, tools and system, dengan fokus pada permasalahan yang berhubungan dengan WAVE (Waste, Water, Air and Energy). Untuk menjawab permasalahan lingkungan yang ada dihadapan mereka ini maka inisiatif wacana pendirian perusahaan terbentuk, yang pada awal pendirian hingga saat ini masih lebih difokuskan pada permasalahan Waste (sampah), dengan harapan mendatang untuk dapat bergerak pada juga dalam penanganan isu Water (air), Air (udara), serta Energy (energy).

Produk yang ditawakan “Greeneration Indonesia” adalah berupa produk merchandise dan program. Untuk saat ini produk yang mereka pasarkan adalah Bagoes, yaitu berupa tas yang dapat dilipat dan dijadikan gantungan kunci, dimana produk ini dimaksudkan sebagai pengganti kantong plastik untuk keperluan bebelanja. Selaras dengan idealisme pelestarian lingkungan yang diusung oleh perusahaan, dimulai dari bahan hingga pengemasan produk mereka mengusahakan untuk seminimal mungkin berdampak negatif pada lingkungan. dedikasi mereka dalam hal ini terlihat dengan menggunakan sebagian besar bahan untuk produk dari vendor yang memiliki sertifikasi lingkungan untuk pengelolaan limbah, dengan terus melakukan riset dalam mengembangkan produk yang ramah lingkungan, begitu juga untuk produk-produk lainnya yang akan mereka kembangkan, senada untuk pemilihan bahan, vendor yang mereka pilih merupakan vendor dengan skala kecil, namun dengan tetap memperhatikan kualitas dari bahan yang mereka ambil.

Penggunaan vendor skala kecil ini dimaksudkan untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kerjasama dengan vendor tidak hanya dibatasi pada penggunaan vendor sebagai penyedia bahan, serta pelaksana produksi merchandise, namun serising engan kerjasama yang dilakukan juga saling memberi masukan untuk dapat memperbaiki kualitas untukmenjadi lebih baik. Dengan demikian perusahaan dan mitra binaannya dapat berkembang secara bersama-sama. Pengembangan dapat berupa riset bersama, misal dalam penanganan atau produksi bahan, maupun tata cara pembuatan produk, yang umumnya dilakukan melalui proses komunikasi.

Untuk program, kembali pada konsep utama dari pendirian perusahaan yaitu pelestarian lingkungan, program dilakukan dengan harapan agar masyarakat dapat memiliki kesadaran yang lebih baik pada permasalahan lingkungan, serta dapat mendorong munculnya regulasi-regulasi mengenai pengelolaan lingkungan yang terus membaik dari pemerintah sebagai regulator dalam masyarakat. Program dilakukan dengan pendanaan dari perusahaan sendiri, serta kerjasama-kerjasama dengan perusahaan lain, yaitu untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. salah satu program yang telah berjalan yaitu program MASUK RT, bekerjasama dengan UNDP (United Nation Development Program) melalui pemerintahan daerah untuk masalah persampahan, yaitu program pengelolaan sampah dengan baik, dengan melakukan pengenalan pengelollaan sampah rumah tangga sesuai dengan teori yang ada, dimana teori tersebut adalah mengenai 5 aspek persampahan. Program ini telah berjalan selama dua tahun, namun baru pada lingkungan tertentu saja, dimana kedepannya ingin dimasyarakatkan dalam lingkup yang luas.

Untuk program kedepannya, dalam waktu dekat ini mereka menginisiasikan kampanye nasional diet kantong plastic, yang pada dasarnya mengingatkan pada masyarakat bahwa penggunaan kantong plastik yang terlalu banyak itu tidak terlalu baik bagi lingkungan. Mengenai program lainnya selain dari yang disebutkan tersebut untuk saat ini masih terus dalam pengembangan, namun untuk saat ini masih akan difokuskan pada masalah persampahan.

Sebagai suatu perusahaan, profitability merupakan suatu hal yang pasti harus diperhitungkan perusahaan, pada “Greeneration Indonesia” hal ini juga berlaku, namun, untuk dedikasi merka, sebagian dari profit dialokasikan untuk program yang mereka buat, sehingga perusahaan dapat terus berjalan serta tujuan awal mereka untuk terus memberikan kontribusi terhadap lingkungan dapat terus dilakukan, mengutip dari managing director “Greeneration Indonesia”, “semakin banyak pendapatan yang dapat diraih, semakin banyak yang dapat dilakukan untuk program yang ditujukan untuk masalah lingkungan”, dimana yang dimaksud dalam hal ini smaik banyaknya alokasi pada program, semakin banyak opsi peningkatan serta pelaksanaan program dengan tujuan pelestarian lingkungan ini yang dapat mereka lakukan.

Tidak jauh berbeda dari perusahaan lainnya, sebagai perusahaan yang dibangun dari awal “Greeneration Indonesia” melalui tahapan-tahapan perkembangan perusahaan, yang menghadapi tantangan-tantangan dalam prosesnya. Tantangan yang paling besar menurut managing director “Greeneration Indonesia”adalah mencari team dengan visi yang sama, dalam prosesnya mereka juga mengalami keluar masuknya personel dalam perusahaan, dimana team dalam hal ini akan dapat menyeimbangkan aktivitas dari perusahaan, dimana akan selalu ada yang dapat memberikan batasan akan kemampuan kinerja perusahaan, dan ada yang dapat memberikan dorongan untuk dapat terus berkembang. sedangkan untuk pembiayaan dimulai dari kepemilikan dua pendiri, seiring dengan waktu dan perkembangan perusahaan maka perkembangannya berjalan dengan baik. Perkembangan ini tidak lepas dari terbangunnya jaringan-jaringan baik dengan konsumen, maupun dari mereka-mereka yang bergerak pada linkup yang sama, yaitu lingkup masyarakat yang perduli masalah pelestarian lingkungan.

Dalam kerjasama mereka juga tetap memegang teguh masalah pelestarian lingkungan, dimana kerjasama, baik dengan vendor, maupun dengan perusahaan lainnya, mereka mempertimbangkan posisi vendor/perusahaan-perusahaan tersebut terkait dengan isu lingkungan ini. Kembali pada“Greeneration Indonesia” sebagai perusahaan, untuk dapat menjual produk mereka, pada awalnya pengenalan perusahaan dimulai dengan mengikuti pameran-pameran yang terkait dengan isu lingkungan. Dari segi produk, mengacu pada pernyataan managing director mereka, “suatu konsep tidak dapat dipaksakan, dimana setiap orang memiliki pandangan yang berbeda”, sehingga untuk produk mereka melakukan pedekatan dengan memberikan suatu produk yang unik dan diminati oleh masyarakat, yang dalam hal ini adalah konsumen.

Untuk mencapai konsumen mereka melakukan kerjasama dengan retailer serta penggunaan media internet. Konsumen sebagai pengguna suatu produk akan mengharapkan kualitas dan fungsi, dalam hal ini konsep produk yang mereka kembangkan adalah wadah penganti kantong plastik yang berupa tas yang dapat digunakan berulang-ulang dan mudah untuk dibawa-bawa, yang mana lahir dari hasil penelitian mereka mengenai tendensi konsumen dalam penggunaan kantong pastik. Penggunaan kantong plastik yang sulit diurai serta minat masyarakat untuk membawa tas sendiri saat berbelanja menjadi dasar dari produk merchandise mereka Bagoes, untuk dapat menciptakan produk yang menarik minat konsumen, dalam hal ini mereka menekankan pada aspek design, dimana produk ditujukan untuk dilihat sebagai suatu benda yang memiliki nilai seni, dimana bagus, dan menarik untuk dilihat dan digunakan, aspek kegunaan, yaitu sebagai wadah tempat untuk membawa barang (tas) yang secara tidak langsung mengurangi pemakaian kantong plastik, serta adanya nilai tujuan dalam produk tersebut, yaitu pelestarian lingkungan.

Sasaran konsumen mereka tentu adalah seluruh masyarakat, namun pendekatan yang digunakan berbeda-beda yaitu baik melalui produk itu sendiri, yang mana konsumennya yang secara umum adalah mereka yang juga memperhatikan masalah lingkungan, serta mereka yang memiliki ketertarikan pada nilai-nilai yang dimiliki oleh produk mereka, baik itu nilai seni, maupun akan nilai kesadaran pelestarian lingkungan yang diusung oleh produk itu sendiri. Selain itu tentu saja untuk penimgkatan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan, dimana masyarakat merupakan sasaran dari program “Greeneration Indonesia” sebagai suatu produk. Kedepanya mereka ingin dapat menjadi menjadi tempat dimana masyarakat melihat untuk penanganan isu lingkungan serta dapat membentuk suatu yayasan, selain daripada keberadaan perusahaan itu sendiri, dimana permasalahan lingkungan akan dapat dilakukan dengan lebih baik, dengan “Greeneration Indonesia” sebagai perusahaan terus mendukung.

Dalam suatu gambaran singkat “Greeneration Indonesia” merupakan suatu “perusahaan yang menawarkan gaya hidup ramah lingkungan”, dimana perusahaan menerapkan Environmental System Thinking, yang terdiri atas produk (bagoes yang berupa produk merchandise, serta program sebagai penindak lanjutan penanganan isu lingkugan), lingkungan yaitu dengan adanya program yang mereka jalankan diharapkan masyarakat dapat berkontribusi baik secara langsung maupun tidak terhadap pelestarian lingkungan, serta produktivitas dimana mereka memberdayakan masyarakat (unit usaha kecil) untuk pelaksanaan produksi, dimana mereka mengharapkan untuk dapat terus menjaga keseimbangan antara aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi. Sehingga dengan demikian dapat tercapai sikap “Green Attitude, Green Environment” dalam masyarakat (masyarakat umum, pemerintah, corporate).


*****
Narasumber:
Managing Director “Greeneration Indonesia”
Anindito Dodi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar